Hati-hati! Penurunan Berat Badan Drastis Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan – Berat badan ideal adalah dambaan banyak orang. Untuk mewujudkannya, mereka akan melakukan diet dengan berbagai cara. Namun, tahukah Anda bahwa penurunan berat badan secara drastis ternyata justru berbahaya?
Penurunan berat badan secara drastis bisa menyebabkan penyakit lain yang lebih serius. Contohnya seperti kekurangan gizi, hipertiroid, dan penyakit kronis lainnya. Jika menemukan gejala penurunan berat badan drastis, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Apa itu Penurunan Berat Badan?
Penurunan berat badan adalah penurunan massa dan lemak tubuh bahkan bisa mencakup kehilangan protein, lean mass (massa tubuh tidak berlemak), dan substrat penting dalam tubuh untuk kasus ekstrimnya.
Penurunan berat badan dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar. Jika secara sadar, contohnya adalah orang yang sedang melakukan diet sedangkan secara tidak sadar, penurunan berat badan ini dikarenakan berbagai penyakit seperti infeksi hingga kanker.
Penyebab Penurunan Berat Badan
Penurunan ini pada prinsipnya adalah berkaitan dengan jumlah energi yang dimasukkan ke tubuh melalui makanan dan jumlah energi yang keluar karena melakukan suatu aktivitas.
Oleh sebab itu, dapat diketahui jika orang yang berat badannya tidak berubah, maka kemungkinan besar orang tersebut mengeluarkan energinya sama dengan jumlah energi yang dimasukkan.
Sedangkan orang yang obesitas, jumlah kalori yang dimasukkan lebih besar dibandingkan dengan jumlah energi yang dikeluarkannya. Oleh sebab itu, tubuh akan menyimpan cadangan makanan tersebut dan berubah menjadi lemak.
Orang yang obesitas memang sangat dianjurkan untuk melakukan diet. Hal ini karena obesitas dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung akibat penyumbatan lemak hingga diabetes.
Dengan demikian, penyebab penurunan berat badan berasal dari dua hal yaitu karena memang berniat melakukan diet atau karena faktor penyakit. Penyakit tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
* Kekurangan gizi.
* Infeksi kronis, seperti TBC dan HIV dapat menyebabkan penurunan tubuh drastis.
* Penyakit Hipertiroid (produksi hormon berlebih oleh kelenjar tiroid). Ditandai dengan berat badan turun drastis, jantung berdebar atau tidak teratur, dan berkeringat.
* Parkinson
* Masalah sistem pencernaan seperti radang usus, diare kronis, fistula enterocutaneous atau lubang pada perut akan menyebabkan kurangnya nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
* Penggunaan obat seperti diabetes dan kemoterapi.
Jika terus dibiarkan, penurunan berat badan penyakit ini bisa mengakibatkan cachexia. Gejala ini sangat berbahaya karena tubuh akan terus kehilangan berat badan meskipun banyak makan makanan. Kasus ekstrimnya, dapat menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
Efek Samping Diet Berlebihan
Meskipun diet memiliki dampak positif, diet yang berlebihan juga dapat menyebabkan efek samping yang serius terutama jika terjadi penurunan berat badan yang terlalu cepat. Berikut adalah efek samping akibat diet yang berlebihan:
1. Penurunan Massa Otot
Diet yang berlebihan berdasarkan penelitian dapat memberikan dampak negatif seperti penurunan massa otot. Hal ini berdasarkan penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition yang dilakukan pada 32 pria non obesitas. Ketika asupan kalori mereka dihilangkan 1.300 selama 3 minggu, yang terjadi justru terjadi kenaikan berat badan dan massa otot menjadi berkurang.
2. Lebih Mudah Lelah
Diet dengan porsi makanan yang sangat sedikit justru dapat melemahkan tubuh membakar kalori. Menurut penelitian, diet dengan asupan karbohidrat yang rendah dapat membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah.
Karbohidrat adalah unsur penting yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Untuk itu, menghilangkan karbohidrat sepenuhnya dapat berbahaya. Anda bisa menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang baik bagi tubuh.
3. Mudah Sakit
Berdasarkan ahli kesehatan di Harvard Medical School, diet dalam jangka waktu yang lama sakit kepala, sembelit, hingga gangguan emosional seperti mudah tersinggung. Oleh sebab itu, para ahli merekomendasikan untuk tidak diet untuk jangka waktu yang terlalu lama.
4. Kurangnya Nutrisi
Seperti diketahui, melakukan diet dapat mengurangi kalori dalam tubuh. Selain itu, diet juga dapat menurunkan vitamin dan nutrisi esensial. Diet ternyata dapat mengurangi jumlah nutrisi yang penting untuk tubuh seperti: serat, dan asam lemak omega 3.
Untuk itu, para ahli menganjurkan untuk mengontrol porsi makanan dengan baik dan sesuai dengan petunjuk dokter.
5. Metabolisme Menjadi Lambat
Ketika tubuh kehilangan banyak kalori dan sedikit makanan yang masuk, maka tubuh akan memperlambat metabolisme untuk menghemat energi.
Banyaknya dampak buruk akibat turunnya berat badan secara drastis perlu kita hindari. Jangan sampai telat penanganannya karena bisa berefek lebih buruk lagi bagi kesehatan. Jika ingin melakukan diet, sebaiknya jangan menginginkan hal yang instan dengan turun drastis.
Cukup turunkan berat badan sekitar 1 kg dalam seminggu. Lakukan diet secara sehat agar efektif menurunkan berat badan bukan malah menurunkan massa otot. Umumnya, diet kaya nutrisi dan protein lebih dianjurkan.
Jika kehilangan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas segera kunjungi dokter. Orang yang kehilangan berat 5-10% dalam satu tahun memang disarankan untuk segera mengunjungi dokter.
Selanjutnya, dokter akan melakukan analisis lanjutan terhadap penyebab turunnya berat badan. Pemeriksaan fisik, riwayat penyakit, kebiasaan makan, dan tes laboratorium akan ditanya secara lengkap kepada pasien. Terakhir, nantinya dokter akan memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab penurunan berat badan tersebut.
Phase2info – Itulah beberapa hal penting dalam masalah penurunan berat badan drastis baik akibat diet berlebihan hingga karena berbagai penyakit serius.
Oleh sebab itu, penting untuk memilah bagaimana cara diet yang tepat dan segera konsultasikan ke dokter jika tidak diketahui penyebabnya.